Budaya Indonesia cenderung dipengaruhi tiga hal mendasar, yakni sisi sosial, kesenian, dan teknologi. Perubahan budaya dapat saja terjadi. Artinya, budaya itu bersifat dinamis, tak statis. Budaya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
- Struktur kependudukan di suatu daerah. Setiap daerah kerap mengalami fklutuasi pertumbuhan dan pengurangan penduduknya. Ini akan berpengaruh terhadap tumbuh bunga dan wafat layunya suatu budaya tertentu.
- Adanya penemuan dan kemajuan zaman. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan akan tercipa alat-alat canggih nan dapat menghasilkan atau menemukan hal baru dan berkaitan dengan perubahan budaya.
- Minat generasi terkini. Besar kecilnya minat suatu generasi terhadap budaya ikut memengaruhi perubahan budaya. Lihat saja, generasi mutakhir terutama di kota-kota besar mulai melupakan atau meninggalkan budaya nenek moyang. Mereka lebih memilih budaya Barat nan banyak bertolak belakang dengan budaya ketimuran.
Budaya sebagai Bukti diri Nasional Lantaran banyak budaya nan dimiliki bangsa ini, secara legalitas formal, macam-macam kebudayaan itu diakui sebagai bukti diri nasional dan disederhanakan dengan istilah Kebudayaan Nasional. Ini tercatat dalam TAP MPR II/1998.
Penjabarannya, kebudayaan nasional berlandaskan Pancasila ialah perwujudan cipta, karya, dan karsa bangsa Indonesia merupakan holistik daya upaya manusia Indonesia guna mengembangkan harkat dan prestise sebagai bangsa. Diarahkan buat memberi wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Selain sebagai bukti diri nasional, kebudayaan nasional turut membawa nama harum bangsa. Buktinya, ada sejumlah budaya Indonesia nan diakui dunia.
Mengenal Keragaman Budaya Kita Bermacam kehidupan sosial akan menciptakan budaya nan berbeda. Ini memengaruhi bertambahnya aneka budaya Indonesia. Bahkan, aspek kesenian daerah turut memberi andil dalam mengkayakan budaya. Sebabnya, kesenian selalu berkaitan erat dengan budaya.
Bangsa ini memiliki banyak kebudayaan nan menarik. Selain menjadi kekayaan bangsa, budaya dapat pula dioptimalkan sebagai satu alat pemersatu bangsa, sosialisasi jati diri bangsa, dan hiburan masyarakat. Apa saja budaya nan ada?
1. Rumah atau Bangunan (Arsitektur)
Jika berjalan-jalan ke sejumlah kota di Indonesia, kita akan menemui bangunan-bangunan unik, mulai dari rumah adat, rumah singgah sampai loka ibadah. Rumah-rumah adat di Padang, Sumatera Barat (rumah gadang) niscaya berbeda dengan rumah adat di Papua (rumah honai). Lihat juga disparitas antara rumah adat di Bangka Belitung (rumah rakit), Aceh (rumah krong bade), dan sebagainya.Bahkan, meski sama-sama terletak di Kalimantan, misalnya, tetap saja antara satu daerah dengan daerah lainnya juga berbeda. Seperti Kalimantan Timur memiliki rumah lamin, Kalimantan Barat (rumah panjang), Kalimantan Selatan (rumah banjar), Kalteng (rumah betang), dan Kalut (rumah baloy). Miniatur rumah adat nan ada di Indonesia dapat dijumpai di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Beragam bentuk dan nama rumah di setiap daerah melambangkan betapa banyaknya budaya rumah adat di Indonesia. Keragaman itu dipengaruhi budaya sosial, letak geografis, dan kepercayaan suatu daerah.
2. Alat Transportasi
Di sejumlah daerah juga memiliki alat transportasi nan melambangkan sebuah bukti diri budaya di daerah itu. Misalnya, di Jawa ada delman nan ditarik dengan kuda. Di Jabodetabek, dulu, banyak becak nan mengandalkan tenaga manusia. Kalimantan memiliki tongkang dan tersebar di Sungai Mahakam. Siti di Padang, angkot roda tiga, hampir serupa dengan bemo dan bajaj di Jakarta.3. Makanan kenikmatan atau Makanan
Makanan dan masakan, terutama makanan pokok suatu daerah, merupakan potret kekayaan budaya di Indonesia. Contohnya, masyarakat Jawa dan wilayah Indonesia barat lebih bahagia memilih nasi menjadi makanan pokoknya. Sementara di wilayah Indonesia timur, cenderung memilih makanan pokok berupa sagu, jagung, dan selain nasi.Selain makanan pokok, di setiap daerah juga memiliki karakteristik khas makanan primer nan melambangkan daerah itu. Sebut saja seperti kerak telor dan nasi uduk (Jakarta), nasi ala warteg (Tegal), nasi kucing (Yogya), nasi Padang (Sumbar). Bahkan, rendang nan terkenal sebagai karakteristik khas kuliner Padang , dengan bumbu khasnya, telah dinobatkan menjadi salah satu makanan lerlezat di dunia.
4. Senjata
Senjata khas di setiap daerah ikut memberi andil dalam memperkaya budaya kita. Seperti rencong dari Aceh, di Kalimantan ada mandau, Betawi punya senjata golok, clurit khas Madura, Jawa terkenal dengan keris, dan sebagainya. Senjata ini berfungsi sebagai alat membela diri dan digolongkan sebagai budaya daerah tertentu. Bahkan, seiring zaman, senjata khas masing-masing daerah kini juga difungsikan sebagai aksesori, hadiah, dan salah satu aset bagi kolektor.Keris sendiri telah dinobatkan sebagai salah satu ragam budaya Indonesia nan diakui dunia. Harganya luar biasa. Begitu pun dengan harga clurit nan dapat mencapai puluhan juta, tergantung usianya, bahan dasar, dan taraf kesulitan pembuatannya. Para kolektor masih banyak nan memburu senjata-senjata khas daerah ini.